Tersenyumlah, katamu
Tidak, kataku dalam hati
Berbahagialah, serumu
Bagaimana, hatiku masih sepi
Lalu kau berdiri pandangi malam
Pada pepohonan di tepian sungai
Engkau menunjuk kelam
Pada gulita pekat tak terkatai
Bedirilah, Tuntuntumu
Lihatlah binar itu, Katamu
kau tahu apa itu? tanyamu
Kunang-kunang, terangmu
Aku tak faham, gumanku
Dengan inikau menuntunku
Lalu kau bisikkan ke telingaku
Ambilah pelajaran pada kunang-kunang itu
Bagaimana bisa, tanyaku
Maka dengarkan, pintamu
kata-katamu, bak sabda sang nabi
Mengalir seperti air disungai
Bersinar seperti kunang-kunang
Dimalam gelap ia tetap tenang
Tak yang memberinya matahari
Tetapi ia nyalakan semangatnya di hati
Menikmati hidupnya dalam kegelapan
Mencumbui nasibnya dalam keremangan
Karena ikhlas maka ia bersinar
Karena cintanya tak pernah memudar
Menyinari malam tanpa pernah keluh
Melayari Nasib tanpa pernah gundah
Tetap ceria dengan harapan penuh
Menyapa gelap tanpa merasa resah